Mencegah kebocoran rumah saat musim hujan menjadi tantangan untuk pemilik rumah, penting mengetahui area rawan serta cara pencegahannya sejak awal. Kebocoran bukan hanya soal tampilan rumah yang rusak, tapi juga bisa mengganggu struktur bangunan dan kesehatan keluarga.
Saat hujan deras, air bisa masuk dari celah kecil, sambungan yang longgar, atau talang yang tersumbat. Atap rumah menjadi titik utama yang harus dicek secara rutin agar tetap berfungsi maksimal. Berikut panduan lengkap mencegah kebocoran rumah sebelum terlambat.
Mengetahui penyebab kebocoran adalah langkah awal dalam mencegah kebocoran rumah. Masalah sering kali berasal dari kerusakan atap, saluran air, atau sambungan dinding yang tidak rapat.
Genteng retak atau bergeser bisa menjadi celah masuknya air. Kemiringan atap yang terlalu datar juga membuat air tidak mengalir lancar. Sementara itu, saluran air yang tersumbat dedaunan membuat air hujan tergenang, lalu merembes ke dalam rumah.
Sambungan dinding yang longgar, ventilasi bocor, serta retakan plafon juga patut diwaspadai. Jika rumah berada di area curah hujan tinggi, risiko kebocoran semakin besar. Untuk menjaga rumah tetap aman dan kering sepanjang musim hujan, berikut tips mencegah kebocoran rumah yang bisa diterapkan:
Atap adalah pelindung utama rumah dari hujan. Pastikan genteng tidak retak, bergeser, atau berlubang. Gantilah bagian yang rusak sesegera mungkin.
Periksa kemiringan atap agar air bisa langsung mengalir ke bawah. Sudut ideal berada di kisaran 25 hingga 40 derajat. Konsultasikan dengan tukang bangunan jika atap perlu dirancang ulang.
Pelapis anti bocor efektif mencegah kebocoran rumah. Gunakan pada area rawan seperti sambungan atap, talang air, dan dinding luar rumah. Pilih cat waterproof berkualitas tinggi yang tahan terhadap cuaca ekstrem. Lapisan aluminium foil di bawah atap juga membantu mencegah rembesan.