Kelebihan dan kekurangan bata ringan menjadi faktor penting dalam memilih material bangunan. Bata ringan atau hebel sering digunakan dalam konstruksi modern karena bobotnya yang ringan dan daya tahannya yang kuat. Material ini sering dibandingkan dengan bata merah karena memiliki karakteristik yang berbeda. Sebelum menggunakannya, penting untuk memahami kelebihan dan kekurangan bata ringan agar sesuai dengan kebutuhan pembangunan.
Bata ringan memiliki dimensi yang lebih presisi dan permukaan yang lebih rata dibandingkan dengan bata merah. Hal ini membuat proses pemasangan lebih mudah dan cepat. Selain itu, bobotnya yang ringan mempermudah pekerja dalam menyusun bata pada dinding.
Kekurangan: Proses pemasangan membutuhkan perekat khusus yang berbeda dengan semen biasa. Jika tidak menggunakan perekat yang tepat, bata ringan dapat mudah lepas atau tidak merekat dengan baik.
Bata ringan dibuat dari campuran bahan berkualitas tinggi yang sering digunakan dalam pembuatan beton. Material ini memiliki ketahanan yang baik terhadap tekanan dan guncangan, termasuk gempa bumi. Karena itu, kelebihan dan kekurangan bata ringan menjadi faktor penting bagi daerah rawan gempa.
Kekurangan: Meskipun kuat, bata ringan lebih rapuh dibandingkan bata merah. Jika terkena benturan keras, material ini bisa retak atau pecah lebih mudah.
Bata ringan memiliki pori-pori yang mampu menyerap panas dan menjaga suhu ruangan tetap stabil. Dengan keunggulan ini, rumah yang menggunakan bata ringan akan terasa lebih sejuk saat cuaca panas dan lebih hangat saat cuaca dingin.
Kekurangan: Struktur bata ringan yang berpori membuatnya lebih menyerap air. Oleh karena itu, diperlukan pelapis anti air agar dinding tidak mudah lembab atau berjamur.
Proses pembuatan bata ringan lebih hemat bahan baku dan energi dibandingkan bata merah. Material ini juga dapat mengurangi konsumsi energi karena kemampuannya dalam menyimpan suhu ruangan.