Penyebab air keruh sering kali tidak disadari, padahal kejernihan air sangat penting untuk kesehatan dan kenyamanan hidup. Air yang keruh dapat memengaruhi kebersihan, rasa, dan keamanan dalam pemakaian sehari-hari. Baik dari sumur maupun PDAM, memahami penyebab air keruh dan cara mengatasinya memerlukan perawatan rutin serta pemilihan perlengkapan yang tepat.
Masalah ini biasanya terjadi akibat endapan lumpur, karat dari pipa, atau pencemaran sumber air. Dengan mengetahui cara pencegahan, air akan tetap jernih dan aman digunakan untuk minum, memasak, atau mandi. Pemahaman yang tepat juga membantu menghindari kerusakan peralatan rumah tangga maupun masalah kesehatan.
Penyebab air keruh dapat berasal dari partikel sedimen yang masuk melalui sumber air. Endapan pasir, lumpur, dan tanah biasanya muncul dari sumur atau penampungan yang kurang terlindungi. Kondisi ini membuat air menjadi buram dan kurang layak pakai tanpa proses filtrasi.
Selain itu, pipa besi yang sudah berumur dapat melepaskan karat ke dalam aliran air. Karat mengubah warna air menjadi kecokelatan dan mengendap di dasar penampungan. Karena itu, mengenali penyebab air keruh dan merawat jaringan pipa menjadi langkah penting menjaga kualitas air.
Memasang filter air di saluran masuk rumah membantu menyaring kotoran sebelum digunakan. Filter sedimen mampu menahan pasir dan lumpur, sedangkan filter karbon aktif menghilangkan bau serta rasa tidak sedap.
Pilih filter air berdasarkan kondisi sumber air Anda. Jika sering keruh, gunakan filter berpori kecil atau teknologi Reverse Osmosis (RO) untuk mengatasi penyebab air keruh sekaligus memastikan air aman diminum.
Tangki atau toren yang jarang dibersihkan dapat menjadi penyebab air keruh. Endapan lumpur dan lumut akan menurunkan kejernihan air serta menimbulkan bau.
Bersihkan penampungan minimal setiap 3–6 bulan sekali. Gunakan sikat khusus, bilas dengan air bersih, dan pastikan penutup rapat agar kotoran tidak masuk.