Desain ramah lingkungan dan multifungsi mendominasi tren hunian tahun 2025. Konsep ini menjawab kebutuhan efisiensi ruang dan kesadaran terhadap lingkungan.
Rumah tidak hanya harus indah, tetapi juga hemat energi, mudah dirawat, dan mampu beradaptasi dengan perubahan gaya hidup penghuninya. Kombinasi fungsi, estetika, dan tanggung jawab lingkungan menjadi fokus utama.
Desain ramah lingkungan dan multifungsi mendorong penggunaan material berkelanjutan. Bambu, kayu daur ulang, hingga tekstil alami jadi pilihan.
Batu alam lokal dan komposit organik banyak digunakan untuk menggantikan semen dan keramik biasa. Selain minim emisi, material ini lebih tahan lama dan mudah didaur ulang.
Teknologi pemrosesan bahan alami kini lebih canggih. Hasilnya, rumah jadi lebih sehat dan nyaman tanpa mengorbankan tampilan.
Desain ramah lingkungan dan multifungsi berfokus pada efisiensi energi. Penggunaan jendela besar, ventilasi silang, dan skylight makin populer.
Rumah modern didesain untuk memaksimalkan pencahayaan alami. Hal ini menekan konsumsi listrik pada siang hari dan mengurangi ketergantungan pada AC.
Taman vertikal, rooftop garden, dan inner garden juga berfungsi sebagai pendingin alami. Selain itu, air hujan dimanfaatkan kembali lewat sistem pemanenan air yang efisien.