Memasuki masa pensiun dengan aset rumah yang besar namun pemasukan terbatas adalah dilema umum. Sebuah solusi finansial modern bernama KPR Pensiun (reverse mortgage) hadir untuk menjawab masalah ini. Skema ini memungkinkan Anda 'mencairkan' nilai rumah tanpa harus menjual atau pindah, sebuah cara cerdas untuk mendapatkan penghasilan tambahan di hari tua.
Kini, ada sebuah solusi finansial modern yang mulai dikenal di Indonesia. Solusi ini memungkinkan Anda "mencairkan" nilai rumah tanpa harus menjual atau pindah. Inilah yang disebut dengan KPR Pensiun atau reverse mortgage, sebuah cara cerdas untuk hari tua yang lebih sejahtera.
Secara sederhana, KPR Pensiun adalah kebalikan dari KPR biasa. Jika pada KPR biasa Anda yang mencicil ke bank setiap bulan, pada skema ini justru bank yang akan memberikan uang kepada Anda. Anda seakan-akan "digaji" oleh rumah Anda sendiri.
Uang tersebut bisa Anda terima dalam dua bentuk. Pertama, dalam bentuk dana tunai besar di awal (lump sum). Kedua, dalam bentuk pembayaran rutin setiap bulan, layaknya menerima gaji atau uang pensiun tambahan. Hebatnya, Anda tetap menjadi pemilik sah dan bisa terus tinggal di rumah tersebut.
Skema ini dirancang khusus untuk para senior yang ingin meningkatkan kualitas hidupnya. Meskipun syaratnya bisa berbeda antar bank, umumnya pemohon harus berusia di atas 55 atau 60 tahun. Tentu saja, Anda harus menjadi pemilik sah dari properti yang akan dijaminkan.
Syarat utama lainnya adalah properti tersebut harus sudah lunas sepenuhnya. Rumah tidak sedang dalam status KPR atau menjadi jaminan pinjaman lain. Sertifikatnya pun harus jelas dan tidak bermasalah, idealnya Sertifikat Hak Milik (SHM).
Anda mungkin bertanya, lalu bagaimana cara mengembalikan pinjamannya? Inilah keunikannya. Anda tidak perlu membayar cicilan bulanan sama sekali selama masih hidup dan menempati rumah tersebut. Utang Anda (pokok pinjaman ditambah bunga yang terakumulasi) akan dibayarkan nanti.