Material finishing interior merupakan tahap akhir yang menentukan tampilan, daya tahan, dan perlindungan furnitur. Proses finishing ini tidak hanya mempercantik permukaan, tetapi juga memberikan lapisan pelindung dari goresan, kelembapan, dan kerusakan.
Pemilihan material yang tepat akan memperpanjang usia furnitur serta mendukung estetika desain. Artikel ini membahas jenis material finishing interior beserta kelebihan dan kekurangannya, agar Anda dapat memilih sesuai kebutuhan.
1. HPL (High Pressure Laminate)

HPL adalah material finishing interior yang populer karena ketahanan dan daya elastisitas tinggi. Material ini dibuat dari campuran serat kayu dan resin, diproses dengan tekanan serta suhu tinggi.
Kelebihan HPL:
Dijual Unit LRT City Ciracas Tower Azure lantai 28 No. Unit 30 2 BR
Jl. Pengantin Ali , Jakarta Timur, DKI Jakarta
Apartemen Strategis di LRT City Ciracas yang nempel dengan stasiun LRT Ciracas LRT City Ciracas Tower Azure lantai 28 No Unit 30 2...
- Anti gores dan tahan benturan.
- Daya rekat kuat dan higienis.
- Tidak mudah berjamur, mudah dibersihkan.
- Cocok untuk desain modern dan minimalis.
- Harga relatif terjangkau.
Kekurangan HPL:
- Tampilan kurang natural dibanding cat duco.
- Pemasangan harus rapi sehingga butuh tenaga profesional.
2. Akrilik
Material finishing interior berbahan resin sintetis ini memberi tampilan mengilap dan modern. Cocok untuk dapur atau lemari dengan warna cerah.
Kelebihan Akrilik:
- Ringan, kuat, dan ramah lingkungan.
- Tahan pecah, mudah dibersihkan, dan didaur ulang.
- Tampilan mewah dengan kilap tinggi.
Kekurangan Akrilik: