Mengelola sampah rumah tangga merupakan tantangan utama yang harus kita hadapi sehari-hari. Sampah rumah tangga merupakan salah satu penyumbang terbesar timbulan sampah di Indonesia. Data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mencatat bahwa pada tahun 2021, sebanyak 23 juta ton sampah berasal dari rumah tangga. Tanpa pengelolaan yang baik, sampah dapat menumpuk dan mencemari lingkungan. Oleh karena itu, mengelola sampah rumah tangga menjadi langkah penting untuk menjaga kebersihan dan keberlanjutan lingkungan.
Cara Mengelola Sampah Rumah Tangga
1. Memilah Sampah Sesuai Kategori
Langkah pertama dalam mengelola sampah rumah tangga adalah memilahnya berdasarkan kategori. Sampah dapat dikelompokkan menjadi organik, anorganik, dan B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun). Sampah organik seperti sisa makanan dan dedaunan dapat diolah menjadi kompos. Sementara itu, sampah anorganik seperti plastik, kaleng, dan kertas bisa didaur ulang atau dijual ke bank sampah. Sampah B3 seperti baterai dan lampu neon harus dibuang di tempat khusus agar tidak mencemari lingkungan.
2. Mengolah Sampah Organik Menjadi Pupuk Kompos
Sampah organik dapat diubah menjadi pupuk kompos yang bermanfaat untuk menyuburkan tanah. Proses ini dapat dilakukan dengan menggunakan komposter sederhana di rumah. Sampah dapur seperti sisa sayuran dan buah dapat dimasukkan ke dalam wadah tertutup untuk difermentasi. Setelah beberapa minggu, sampah akan berubah menjadi kompos yang siap digunakan untuk tanaman.
3. Mendaur Ulang Sampah Anorganik
Sampah anorganik seperti botol plastik, kertas, dan kaleng dapat didaur ulang untuk mengurangi limbah yang masuk ke tempat pembuangan akhir. Selain itu, beberapa jenis sampah ini memiliki nilai jual jika diserahkan ke bank sampah atau pengepul. Dengan mendaur ulang, kita tidak hanya mengurangi pencemaran lingkungan tetapi juga dapat memperoleh manfaat ekonomi.
Dijual Unit LRT City Tower Azure lantai 28 No. Unit 41 2 BR Corner
Jl. Pengantin Ali , Jakarta Timur, DKI Jakarta
Unit LRT City Ciracas Tower Azure lantai 28 No Unit 41 2 BR Corner Apartemen strategis di LRT City Ciracas yang nempel dengan stas...
4. Mengurangi Produksi Sampah Plastik
Plastik merupakan salah satu jenis sampah yang sulit terurai dan dapat mencemari lingkungan dalam jangka panjang. Untuk mengurangi sampah plastik, kita bisa mulai dengan membawa tas belanja sendiri, menggunakan botol minum yang dapat diisi ulang, serta memilih produk dengan kemasan ramah lingkungan. Kebiasaan sederhana ini dapat membantu mengurangi jumlah plastik yang berakhir di tempat pembuangan sampah.
5. Bergabung dengan Bank Sampah
Bank sampah merupakan fasilitas yang memungkinkan masyarakat menukarkan sampah anorganik dengan insentif ekonomi. Sampah yang dikumpulkan akan dipilah dan didaur ulang sesuai jenisnya. Dengan menjadi anggota bank sampah, kita dapat berkontribusi dalam pengelolaan sampah yang lebih baik serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya daur ulang.
6. Menerapkan Prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle)
Prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk mengurangi produksi sampah. Reduce berarti mengurangi penggunaan barang sekali pakai, reuse berarti menggunakan kembali barang yang masih layak, dan recycle berarti mendaur ulang sampah menjadi produk baru. Misalnya, kain bekas bisa dijadikan tas belanja, dan botol plastik bisa diubah menjadi pot tanaman.
Mengelola sampah rumah tangga adalah tanggung jawab bersama yang dapat dimulai dari kebiasaan sehari-hari. Dengan memilah sampah, mengolah sampah organik, mendaur ulang, dan mengurangi plastik, kita bisa berkontribusi dalam menjaga kebersihan lingkungan. Selain itu, bergabung dengan bank sampah dan menerapkan prinsip 3R dapat menjadi solusi efektif dalam mengurangi timbunan sampah. Mulailah dari rumah dan jadikan pengelolaan sampah sebagai bagian dari gaya hidup yang lebih ramah lingkungan. Untuk informasi lebih lanjut mengenai dunia properti, anda dapat mendownload aplikasi Jitu Property di sini, kunjungi juga website Jitu Property di sini.
