Bahan kasur terbaik bukan hanya soal kenyamanan, tetapi juga soal kesehatan. Tidur seharusnya menjadi waktu istirahat yang sempurna. Namun, kasur yang Anda gunakan setiap malam bisa saja menyimpan risiko berbahaya. Lebih dari sekadar keempukan, banyak dari kita hanya fokus pada keempukan atau harga. Padahal, material kasur bisa menjadi pemicu berbagai masalah kesehatan jangka panjang. Memahami jenis bahan kasur yang berbeda adalah langkah awal untuk melindungi diri dan keluarga. Setiap material memiliki karakteristik sendiri. Mengabaikan aspek ini sama dengan membiarkan tungau debu, alergen, atau bahkan bahan kimia berbahaya menjadi "tamu tak diundang" di kamar tidur Anda.
Kasur Busa: Nyaman, Terjangkau, tapi Apakah Layak Dipilih?
Kasur busa (termasuk memory foam) memang dikenal karena kenyamanan dan kemampuannya menyesuaikan bentuk tubuh. Meskipun demikian, banyak dari kasur jenis ini diproduksi menggunakan bahan kimia yang disebut Volatile Organic Compounds (VOCs). Proses ini bisa melepaskan VOCs ke udara. Pelepasan ini dapat menimbulkan masalah pernapasan, iritasi pada mata, dan sakit kepala pada orang yang sensitif.
Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mencari bahan kasur terbaik yang memiliki sertifikasi seperti CertiPUR-US® atau Oeko-Tex®. Sertifikasi ini menjamin produk tersebut bebas dari bahan kimia berbahaya. Tanpa sertifikasi ini, Anda tidak pernah tahu apa yang tersembunyi di balik lapisan busa yang empuk. Di sisi lain, bahan busa yang padat juga dapat memerangkap panas. Ini menjadikannya kurang ideal bagi mereka yang mudah merasa gerah saat tidur.
Risiko Tersembunyi di Balik Kasur Kapuk
Sejak dulu, kasur kapuk menjadi pilihan populer di banyak rumah. Kelembutan dan harga yang terjangkau menjadikannya favorit. Namun, risiko kasur kapuk bagi kesehatan tidak bisa dianggap remeh. Serat alami kapuk, yang merupakan bahan organik, adalah media yang sangat ideal bagi tungau debu, bakteri, dan jamur. Seiring waktu, akumulasi tungau ini dapat memicu alergi, asma, dan masalah pernapasan.
Guna mengurangi risiko kasur kapuk, Anda harus rutin menjemurnya di bawah sinar matahari. Walaupun demikian, cara ini tidak sepenuhnya menghilangkan tungau dan alergen. Bagi penderita alergi debu, penggunaan kasur kapuk sangat tidak disarankan karena bisa memperparah kondisi. Dengan demikian, bagi Anda yang mengutamakan kasur kesehatan, sebaiknya pertimbangkan bahan lain yang lebih higienis dan anti-alergi untuk Bahan kasur terbaik.
Dijual Unit LRT City Ciracas Tower Azure lantai 29 No. Unit 26 2 BR
Jl. Pengantin Ali , Jakarta Timur, DKI Jakarta
Apartemen Strategis di LRT City Ciracas yang nempel dengan stasiun LRT Ciracas LRT City Ciracas Tower Azure lantai 29 No Unit 26 2...
Apakah Kasur Lateks dan Spring Bed Pilihan Bahan Kasur Terbaik?
Kasur lateks alami sering dianggap sebagai pilihan yang lebih sehat. Ini karena sifatnya yang anti-mikroba dan anti-tungau secara alami. Kelebihan ini menjadikannya pilihan yang sangat baik bagi mereka yang memiliki alergi. Akan tetapi, sebagian kecil orang mungkin memiliki alergi terhadap lateks. Penting untuk memastikan bahan lateks yang digunakan adalah lateks alami atau sintetis, serta melakukan tes sensitivitas.
Sementara itu, kasur spring bed atau kasur pegas memiliki rongga udara di dalamnya. Jika tidak dibersihkan dengan baik, rongga ini juga bisa menjadi sarang debu dan tungau yang memicu alergi. Perawatan rutin dengan alat penyedot debu khusus dan rotasi kasur sangat dibutuhkan untuk menjaga kebersihan kasur kesehatan jenis ini. Berkat perawatan yang tepat, kasur pegas bisa menjadi pilihan yang awet dan nyaman.
Kesadaran akan risiko bahan kasur adalah langkah pertama untuk memilih kasur yang tepat. Selain faktor kenyamanan, pertimbangkan juga aspek kesehatan dan potensi alergi yang mungkin muncul. Pilihlah bahan kasur terbaik dengan sertifikasi aman dan selalu rawat kebersihannya. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi halaman artikel kami, atau unduh aplikasi kami di Google Play Store untuk kemudahan akses informasi.