Dinding Conwood menjadi solusi modern untuk kebutuhan konstruksi yang ramah lingkungan dan tahan lama. Material ini hadir sebagai pengganti kayu asli, sehingga dapat mengurangi penebangan pohon. Dengan desain menyerupai kayu natural, dinding Conwood memberikan kesan estetis tanpa mengorbankan kelestarian alam.
Perusahaan ini mulai masuk ke Indonesia sejak 2012 dan memiliki pabrik di Jababeka, Cikarang sejak 2014. Semua produk kini diproduksi di dalam negeri dengan dukungan teknologi dari INSEE Group.
Dinding Conwood dibuat dari campuran fiber semen dan selulosa, menghasilkan material yang kokoh dan estetis. Material ini bebas asbes dan tidak mengandung pasir silika, sehingga aman untuk pekerja konstruksi. Selain itu, Conwood menggunakan bahan daur ulang seperti kardus dan serbuk kayu, mendukung konsep zero waste dan green building.
Conwood memiliki daya tahan tinggi terhadap rayap, kelembapan, dan cuaca ekstrem. Keunggulan ini membuatnya cocok digunakan di area outdoor maupun indoor. Produk ini juga mudah diaplikasikan untuk berbagai desain, termasuk plafon, lantai, dan elemen dekoratif lainnya.
Penggunaan Conwood semakin populer dalam proyek skala besar. Material ini sudah banyak digunakan pada proyek hunian, restoran, hingga jaringan retail modern seperti KFC, Pizza Hut, dan Starbucks. Selain itu, beberapa fasilitas publik seperti jembatan penyeberangan dan lanskap taman juga memanfaatkan Conwood karena ketahanannya.
Di sektor pemerintahan, Conwood sudah terpasang di auditorium Politeknik Pekerjaan Umum Semarang dan kini digunakan di proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) Kalimantan Timur. Dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 66%, material ini mendukung kebijakan pemerintah untuk menggunakan produk lokal berkualitas.
Ada banyak alasan mengapa Conwood menjadi pilihan terbaik. Material ini tahan lama, mudah dirawat, dan mampu memberikan tampilan natural seperti kayu. Ketahanannya terhadap cuaca dan rayap menjadikannya investasi jangka panjang untuk berbagai kebutuhan konstruksi.