Rock wool menjadi pilihan populer dalam dunia pertanian dan konstruksi. Bahan ini berguna untuk media tanam hidroponik dan sistem insulasi rumah. Produsen membuat dari batuan alami seperti basalt dan kapur. Mereka melelehkan bahan pada suhu tinggi, lalu membentuknya menjadi serat halus.
Petani hidroponik banyak menggunakan rock wool karena kemampuannya menahan air dan udara secara seimbang. Media ini mempermudah akar menyerap nutrisi dan oksigen. Tanaman juga tumbuh lebih stabil karena serat rock wool menopang batang dengan baik.
Bentuk rock wool yang sering dipakai biasanya berukuran 15x10x7,5 cm. Dengan densitas sekitar 45kg/m³, media ini cukup poros untuk akar. Kandungan porinya mencapai 95%, yang ideal untuk pertumbuhan awal hingga panen.
Keunggulan rock wool dalam hidroponik:
Namun, tingkat pH yang tinggi bisa mengganggu beberapa tanaman. Petani mengatasinya dengan larutan asam atau memilih pupuk penyeimbang pH.
Pengguna memilih rock wool karena material ini mampu meredam suara dan panas secara efektif. Sifat tahan api dan isolasi termal membuatnya cocok untuk bangunan rumah tinggal, industri, maupun perkantoran. Selain itu, bahan ini tidak mudah berjamur dan tetap stabil dalam kondisi lembap.
Setiap jenis memiliki fungsi spesifik sesuai kebutuhan proyek bangunan. Selain pertanian, rock wool juga berfungsi sebagai peredam panas dan suara di bangunan. Material ini tahan api, tidak mudah berjamur, dan kuat terhadap suhu ekstrem.