Material ramah lingkungan semakin banyak digunakan dalam pembangunan rumah tropis. Kondisi iklim yang panas dan lembap menuntut penggunaan bahan bangunan yang bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitar tanpa menimbulkan dampak negatif.
Salah satu alasan penggunaan material ini adalah untuk menjaga suhu rumah tetap stabil. Dengan begitu, penghuni tidak terlalu bergantung pada pendingin ruangan. Ini secara tidak langsung membantu mengurangi konsumsi listrik. Selain itu, bahan-bahan ramah lingkungan biasanya lebih aman bagi kesehatan karena minim zat kimia berbahaya.
Beberapa jenis material ramah lingkungan terbukti efektif untuk rumah di wilayah tropis. Bahan ini tidak hanya mendukung efisiensi energi, tapi juga mudah ditemukan di pasaran lokal.
Kayu seperti jati dan merbau cocok digunakan untuk rumah tropis. Sifatnya ringan, tidak menyerap panas berlebihan, dan mudah dipasang.
Pilih kayu dengan sertifikat FSC agar asalnya dari hutan yang dikelola secara bertanggung jawab. Kayu ini mampu menyimpan karbon dan memberi kesan alami pada interior.
Bambu tumbuh cepat dan mudah diperoleh. Kelebihannya adalah ringan, kuat, dan mampu menjaga suhu rumah tetap sejuk.
Material ini cocok untuk rangka atap, dinding, hingga furnitur. Bambu juga menambah nilai estetis pada rumah tanpa merusak lingkungan.
Bata ringan AAC dan interlock hemat energi dan cepat dipasang. Kedua jenis ini membantu menjaga suhu ruangan serta mengurangi limbah bangunan.