Pasang solar panel di rumah membantu Anda menghemat listrik dalam jangka panjang. Sebagian besar listrik di Indonesia berasal dari batu bara dan minyak bumi. Dengan menggunakan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), Anda dapat mengurangi konsumsi listrik dari PLN. Panel akan menyerap sinar matahari dan mengubahnya menjadi listrik untuk kebutuhan rumah.
Anda juga perlu memilih kabel listrik yang tepat agar sistem berjalan optimal. Artikel Mengenal Jenis Kabel Listrik untuk Instalasi Listrik menjelaskan cara menentukan kabel instalasi yang aman dan efisien.
Saat menggunakan sistem ini, Anda akan melihat tagihan listrik menurun dan konsumsi energi fosil ikut berkurang. Meskipun proses pemasangan berlangsung cepat, Anda tetap perlu merencanakannya dengan matang selama satu hingga dua bulan.
Langkah pertama yaitu menghitung seluruh kebutuhan listrik harian. Hitung daya dari setiap peralatan dan kalikan dengan lama penggunaannya per hari.
Contohnya, kipas angin 100 watt yang menyala 6 jam akan memakai 600 Wh atau 0,6 kWh per hari. Dengan data ini, Anda bisa menentukan kapasitas baterai dan sistem panel yang sesuai. Sebagian besar rumah tangga membutuhkan 15 hingga 18 panel untuk mencakup atap seluas 140 meter persegi.
Luas atap menentukan seberapa banyak panel yang dapat Anda pasang. Panel 1 kWp membutuhkan sekitar 9 meter persegi ruang. Jika Anda ingin memasang sistem 2 kWp, siapkan minimal 12 meter persegi area yang mendapat sinar matahari langsung sepanjang hari, idealnya menghadap ke selatan.
Pada atap datar, panel tetap bisa dipasang dengan sudut miring agar efisiensinya terjaga. Hindari memasang panel di area yang terhalang bayangan pohon atau bangunan.
Pasang solar panel di rumah memerlukan pemilihan jenis panel dan struktur pemasangan (mounting) yang tepat. Panel surya fotovoltaik (PV) menjadi pilihan umum karena efisien dan lebih terjangkau untuk rumah tinggal. Berikut ini jenis mounting yang biasa digunakan: