Rangka besi untuk bangunan memegang peranan penting dalam menciptakan konstruksi yang kokoh, aman, dan tahan lama. Banyak bangunan mengalami kegagalan struktural karena kontraktor atau pemilik proyek memilih jenis serta ukuran besi yang tidak sesuai dengan kebutuhan teknis.
Oleh sebab itu, Anda perlu memahami berbagai jenis fondasi, tipe besi, dan standar mutu untuk memastikan bangunan berdiri dengan stabil dalam jangka panjang.
Saat merancang bangunan, tim konstruksi menyesuaikan rangka besi untuk bangunan dengan jenis fondasi dan karakteristik tanah di lokasi proyek. Mereka mempertimbangkan apakah tanah tersebut keras, lembek, atau mudah bergerak, karena setiap kondisi tanah membutuhkan struktur yang berbeda.
Para tukang umumnya memilih fondasi telapak, tapak, atau lajur karena prosesnya efisien dan sesuai dengan beban struktur. Pada jenis fondasi ini, mereka biasanya menggunakan:
Setiap jenis besi memiliki peran khusus dalam memperkuat struktur bangunan, tergantung pada fungsi dan posisinya dalam sistem konstruksi. Dengan memahami karakteristik masing-masing jenis besi, seperti daya tahan terhadap beban tarik atau tekan, tim konstruksi dapat memilih material yang paling sesuai dengan kebutuhan teknis di lapangan.
Setiap jenis besi memiliki fungsi yang berbeda dalam memperkuat struktur bangunan. Pemilihan material yang tepat akan meningkatkan efisiensi dan keamanan konstruksi.Jenis Besi Fungsi Utama Besi Beton Polos Menopang struktur ringan seperti sloof dan kolom kecil Besi Beton Ulir Menahan tekanan tarik dan menyatu kuat dengan beton Wiremesh Mencegah retakan pada lantai dan dinding beton Besi WF & H-Beam Menjadi struktur utama balok dan kolom gedung bertingkat Besi Hollow Digunakan untuk rangka tambahan seperti pagar atau tiang ringan Besi Plat Memperkuat sambungan pada fondasi Besi CNP & UNP Digunakan untuk atap, partisi, dan rangka sekunder
Baca juga: Jenis Besi Hollow untuk Konstruksi
Ukuran rangka besi menentukan daya tahan struktur secara keseluruhan. Tim konstruksi biasanya mengikuti panduan berikut: