Harga rumah turun 50%, wakil menteri perumahan dan kawasan permukiman, Fahri Hamzah, menegaskan bahwa tanah negara bisa turun jika dimanfaatkan untuk pembangunan perumahan rakyat. Menurutnya, lahan adalah komponen terbesar dalam harga rumah. Bila tanah disediakan negara, pengembang hanya fokus pada biaya konstruksi sehingga hunian bisa jauh lebih murah.
Alasan Tanah Negara Bisa Pangkas Harga Rumah
Biaya Lahan Jadi Faktor Terbesar
Selama ini, harga rumah melonjak karena biaya lahan yang terus naik, terutama di kota besar. Fahri menyebut jika rumah dibangun di atas tanah milik negara, maka harga dapat ditekan hingga setengahnya.
Meniru Sistem HDB di Singapura
Sebagai contoh, ia merujuk pada sistem Housing Development Board (HDB) di Singapura. Pemerintah di sana menyediakan tanah, lalu pengembang membangun rumah untuk rakyat dengan harga terjangkau. Model serupa dinilai bisa diterapkan di Indonesia.
Strategi Pendukung Program Tanah Negara
Selain pemanfaatan tanah negara, Fahri mengusulkan adanya strategi pendukung seperti penguatan database penduduk. Dengan data kependudukan yang akurat dan terintegrasi, penyaluran rumah subsidi bisa lebih tepat sasaran, sehingga masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) benar-benar menjadi penerima utama manfaat program.
Pembentukan Lembaga Off-Taker
Fahri juga menyarankan pembentukan lembaga off-taker yang berfungsi seperti Bulog di sektor pangan. Lembaga ini akan mengatur pasokan rumah subsidi sehingga distribusi lebih lancar, stabil, dan tepat sasaran.
Dijual Unit LRT City Cibubur lantai 21 No. Unit 28 Tipe Studio
Jl. Kesuma Puri Raya , Depok, Jawa Barat
Dijual Unit LRT City Cibubur lantai 21 No Unit 28 Tipe Studio Apartment Nempel Stasiun LRT Cibubur Cukup Booking 5jt Cicilan 2jt a...
Manfaat Harga Rumah Turun 50%
Dengan penerapan skema ini, beberapa manfaat besar bisa diperoleh masyarakat maupun negara:
- Harga rumah bisa lebih murah hingga 50%.
- Akses rumah layak untuk MBR lebih luas.
- Tanah negara yang tidak terpakai dapat dimanfaatkan maksimal.
Program perumahan lebih berkelanjutan dengan dukungan lembaga off-taker.
Dampak Program Terhadap Pasar Properti
Pertumbuhan Sektor Perumahan Sederhana
Developer diperkirakan semakin terdorong membangun rumah subsidi karena didukung lahan negara. Hal ini akan menciptakan pertumbuhan positif di sektor perumahan sederhana.
Pengurangan Backlog Perumahan
Saat ini, backlog perumahan masih mencapai jutaan unit di Indonesia. Jika tanah negara digunakan, target pembangunan 3 juta rumah dari pemerintah akan lebih mudah tercapai.
Harapan dari Masyarakat
Masyarakat, terutama generasi muda yang sedang mencari rumah pertama, menyambut baik ide ini. Banyak yang berharap program segera diwujudkan agar mereka bisa memiliki rumah tanpa terbebani cicilan tinggi.
Pemanfaatan tanah negara untuk pembangunan perumahan dinilai mampu menurunkan harga rumah hingga 50%. Dengan dukungan database yang kuat dan lembaga off-taker, program ini berpotensi menjadi solusi nyata dalam mengurangi backlog perumahan dan memperluas akses hunian layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah..Ingin tau lebih banyak tentang properti lainnya download aplikasi jitu properti di app store atau kunjungi saja websitenya jitu properti
Sumber: kompas.com