first-page
  • Malik
  • 30 Juni 2025

Hunian Gen Z Kini Bergeser ke Properti Menengah Atas

Minat terhadap hunian Gen Z semakin meningkat seiring dengan perubahan kondisi pasar properti. Generasi yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012 ini tengah berada di fase awal kehidupan produktif. Mereka penuh semangat untuk mandiri secara finansial, tapi realita di lapangan menunjukkan bahwa memiliki rumah sendiri masih jadi mimpi yang sulit digapai.

Kondisi pasar properti tidak berpihak. Per September 2023, harga rumah tercatat naik sekitar 2% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, rata-rata penghasilan bulanan Gen Z masih di bawah Rp2,5 juta. Bandingkan dengan harga rumah tipe 21 yang kini dibanderol antara Rp250 juta hingga Rp450 juta. Kesenjangan ini membuat banyak dari mereka harus menabung belasan bahkan puluhan tahun jika ingin membeli rumah tanpa bantuan kredit. Ini bukan hanya soal angka, tapi cerminan tantangan besar yang dihadapi generasi muda saat ini dalam mewujudkan impian memiliki hunian.

Hunian Gen Z Kini Bergeser ke Properti Menengah Atas

Perubahan Gaya Hidup Membentuk Pilihan Hunian Gen Z

Mobilitas tinggi dan gaya hidup aktif membuat Gen Z lebih memilih hunian yang strategis dan nyaman. Mereka mengutamakan fleksibilitas ruang, akses transportasi yang mudah, dan desain minimalis, dibanding rumah besar yang jauh dari pusat aktivitas.

Karena itu, Gen Z lebih sering memilih apartemen, rumah compact, atau hunian vertikal yang dekat dengan kota.

Gen Z Mulai Meninggalkan Tren Menyewa

Gen Z kini mulai beralih dari menyewa ke membeli rumah. Generasi muda usia 25–35 tahun semakin menunjukkan minat untuk memiliki tempat tinggal sendiri. Meski pendapatan mereka belum sebanding dengan harga rumah, keinginan untuk membeli terus tumbuh.

Menurut laporan dari Infobanknews.com. Pada awal 2025 mencatat bahwa permintaan rumah di kisaran harga Rp1–2 miliar naik hingga 18%. Banyak dari mereka mulai mempertimbangkan skema cicilan jangka panjang sebagai solusi.

Bagi Gen Z yang mempertimbangkan pembelian rumah pertama, memahami elemen dasar rumah seperti foyer dan fungsinya dalam hunian dapat membantu dalam memilih desain yang sesuai kebutuhan.

Dijual Unit LRT City Tower Azure lantai 22 No. Unit 41 2 BR Corner

Jl. Pengantin Ali , Jakarta Timur, DKI Jakarta

IDR 1,211 M

Unit LRT City Ciracas Tower Azure lantai 22 No Unit 41 2 BR Corner Apartemen strategis di LRT City Ciracas yang nempel dengan stas...

Bisa Nego Dijual
Ads

Faktor Gaya Hidup Dorong Hunian Modern

Gaya hidup Gen Z mendorong perubahan besar dalam tren hunian. Mereka ingin rumah yang mendukung produktivitas dan kenyamanan. Hunian ideal bagi Gen Z memiliki ruang serbaguna, akses ke fasilitas umum, dan lingkungan yang sehat.

Faktor Penentu Pilihan Hunian Gen Z:

Kebutuhan HunianAlasan Utama Pemilihan
Aksesibilitas tinggiMemudahkan perjalanan ke kantor atau kampus
Ruang multifungsiDapat digunakan untuk kerja dan relaksasi
Fasilitas kesehatanArea gym, kolam renang, dan ruang terbuka hijau
Desain estetis dan minimalisNyaman dan sesuai gaya interior kekinian
Lingkungan ramah lingkunganMendorong gaya hidup berkelanjutan
Komunitas aktifRuang sosial dan acara bersama warga

Hambatan Finansial Masih Jadi Tantangan Utama

Walau minat membeli rumah meningkat, Gen Z tetap menghadapi kendala utama: penghasilan yang rendah. Dengan pendapatan rata-rata di bawah Rp2,5 juta per bulan, sulit bagi mereka untuk menjangkau harga rumah tipe 21 yang mencapai Rp250 juta–Rp450 juta.

Beberapa Penyebab Sulitnya Akses Hunian:

  1. Pemerintah dan pengembang masih fokus membangun di kota besar
  2. Generasi sebelumnya memperlakukan rumah sebagai aset investasi
  3. Pajak rumah kedua belum menurunkan spekulasi properti
  4. Inflasi terus menaikkan biaya konstruksi dan harga jual rumah

Meskipun begitu, sebagian Gen Z mulai membuka diri terhadap kredit pemilikan rumah (KPR) dengan tenor panjang sebagai solusi jangka panjang.

Kebijakan Progresif Dapat Membuka Akses Hunian

Pemerintah perlu mengambil langkah strategis untuk membuka akses hunian bagi Gen Z. Dukungan melalui kebijakan dan program subsidi dapat mendorong penyediaan rumah yang lebih terjangkau.

Langkah-Langkah Kebijakan yang Bisa Diterapkan:

  1. Menerapkan pajak progresif untuk rumah tidak dihuni
  2. Mengembangkan rumah subsidi di kota satelit
  3. Menyediakan bantuan sewa bagi generasi muda
  4. Menawarkan skema KPR dengan bunga ringan dan proses sederhana

Hunian bagi Gen Z tidak hanya sekadar tempat tinggal, tetapi juga bagian dari investasi gaya hidup jangka panjang. Dengan kebijakan tepat dan pembangunan yang inklusif, Gen Z akan semakin mudah mewujudkan impian memiliki rumah sendiri.

Untuk informasi lainnya seputar property, silakan download aplikasi ini tersedia untuk pengguna Android melalui Google Play Store dan pengguna iOS di App Store.

Berita Terkait

Dijual unit Ruko Kawasan Royal Sentul Park Ruko B-12 Kabupaten Bogor

Jalan Sentul Raya

3,38 M

Dijual unit Ruko di Kawasan Royal Sentul Park Ruko B 12 Kabupaten Bogor Unit Only Kosongan Lokasi yang strategis LRT City Sentul K...

Dijual
Ads

Dijual unit Ruko Kawasan Royal Sentul Park Ruko B-14 Kabupaten Bogor

Jalan Sentul Raya

4,25 M

Dijual unit Ruko di Kawasan Royal Sentul Park Ruko B 15 Kabupaten Bogor Unit Only Kosongan Lokasi yang strategis LRT City Sentul K...

Bisa Nego Dijual
Ads