Paving dari plastik bekas kini menjadi alternatif bahan bangunan yang menarik perhatian banyak kalangan. Inovasi ini tidak hanya menjawab masalah penumpukan sampah, tetapi juga menghasilkan produk yang kuat, awet, dan ramah lingkungan. Dari tingkat kabupaten, industri, hingga sekolah, banyak pihak mulai memanfaatkan limbah plastik untuk diolah menjadi paving block yang fungsional.
Paving dari plastik bekas di Banyumas
Kabupaten Banyumas menjadi contoh sukses pemanfaatan limbah plastik menjadi paving block untuk lintasan lari di Jalan Bung Karno. Produk ini dibuat dari sampah anorganik dan terbukti tidak licin meski terkena hujan.
Paving dari plastik bekas tersebut menggunakan bahan Polyethylene Terephthalate atau PET. Plastik jenis ini baru bisa meleleh pada suhu 180-200 derajat Celsius sehingga aman digunakan di jalan luar ruangan. Warganet banyak memuji inovasi ini karena mengubah sampah yang sebelumnya tak bernilai menjadi infrastruktur publik yang bermanfaat.
Rebricks dan produksi paving plastik berstandar SNI
Rebricks adalah perusahaan yang berdiri sejak 2018 dengan fokus mengolah sampah plastik yang ditolak bank sampah maupun pemulung. Mereka mengubah kemasan saset, plastik kresek, hingga bungkus makanan ringan menjadi paving block berkualitas tinggi.
Produk Rebricks mengandung sekitar 20 persen plastik bekas dan sudah diuji di Badan Bahan dan Barang Teknik Kementerian Perindustrian. Hasilnya memenuhi Standar Nasional Indonesia kelas B dengan kekuatan tekan 250 kilogram per sentimeter persegi. Produk ini juga lolos uji laboratorium di Singapura yang memastikan paving dari plastik bekas tersebut tidak mudah terbakar.Jenis Produk Kandungan Plastik Kekuatan Tekan Kegunaan Paving block 20-22% 250 kg/cm² Jalan setapak, area parkir Hollow block dinding 20% Standar SNI Material konstruksi dinding Roster ventilasi 20% Standar SNI Sirkulasi udara bangunan
Proses produksinya juga ramah lingkungan karena tidak ada pembakaran, gas beracun, atau limbah baru. Bata paving dibuat dua lapisan, lapisan atas murni agregat dan lapisan bawah dicampur plastik agar kuat sekaligus aman dari mikroplastik.
Peran pendidikan dan komunitas dalam inovasi paving plastik

Inovasi paving dari plastik bekas tidak hanya lahir dari industri, tetapi juga berkembang di sekolah dan komunitas. SMA Negeri 1 Pulau Punjung menjadikan pembuatan paving plastik sebagai bagian dari kurikulum Proyek Profil Pelajar Pancasila. Siswa mengumpulkan sampah plastik, mencairkannya, lalu mencampurnya dengan pasir dan oli sebelum dicetak.
Dijual Unit LRT City Tower Azure lantai 28 No. Unit 54 2 BR Corner
Jl. Pengantin Ali , Jakarta Timur, DKI Jakarta
Unit LRT City Ciracas Tower Azure lantai 28 No Unit 54 2 BR Corner Apartemen strategis di LRT City Ciracas yang nempel dengan stas...
Mahasiswa KKN UNISNU Desa Kelet pun bekerja sama dengan bank sampah lokal untuk mengurangi limbah plastik. Mereka melibatkan masyarakat dalam pengumpulan bahan, proses peleburan, hingga pencetakan paving block. Aktivitas ini tidak hanya menghasilkan produk bermanfaat, tetapi juga meningkatkan kesadaran lingkungan warga desa.
Manfaat penggunaan paving dari plastik bekas
Pemanfaatan sampah plastik menjadi paving block memberikan banyak keuntungan nyata.
- Mengurangi penumpukan plastik yang sulit didaur ulang.
- Memberikan nilai ekonomi pada sampah rumah tangga.
- Menghasilkan bahan bangunan kuat dan tahan lama.
- Mendukung program ramah lingkungan tanpa proses pembakaran.
- Menggerakkan masyarakat untuk ikut serta dalam pengolahan sampah.
Dengan berbagai keunggulan tersebut, paving dari plastik bekas terbukti mampu menghadirkan solusi nyata bagi lingkungan sekaligus kebutuhan infrastruktur berkelanjutan. Kunjungi situs resmi kami di Jitu Property dan anda dapat mengunduh melalui Google Play Store atau Apple App Store.