Kawasan wisata laut seperti Karimunjawa juga terancam oleh sedimentasi dan abrasi. Dalam jangka panjang, tanggul ini dikhawatirkan tidak mampu bertahan karena sifat air laut yang abrasif. Beberapa ahli menyebut Giant Sea Wall sebagai bentuk infrastruktur maladaptif yang justru memperbesar risiko banjir.
Risiko Sosial dan Kepentingan Ekonomi yang Menyertainya
Kritik terhadap proyek Giant Sea Wall Pantura Jawa tidak berhenti pada isu lingkungan. Beberapa pengamat menilai proyek ini didorong oleh kepentingan ekonomi besar. Tujuannya lebih untuk menjaga investasi dan membuka lahan bisnis baru ketimbang melindungi warga pesisir.
Pembangunan tanggul dalam skala besar dikhawatirkan akan mempercepat penggusuran dan perampasan ruang hidup masyarakat kecil. Rencana pengembangan kawasan baru bisa menyingkirkan komunitas pesisir yang sudah menetap lama.
Studi dari lembaga independen menyatakan bahwa menutup muara sungai akan memperlambat aliran air ke laut. Akibatnya, sedimentasi akan meningkat dan memperparah potensi banjir di hulu. Hal ini terjadi di Jakarta dalam proyek NCICD sebelumnya dan menjadi bukti risiko nyata dari proyek serupa.
Dijual Unit LRT City Ciracas Tower Azure lantai 29 No. Unit 15 2 BR-2
Jl. Pengantin Ali , Jakarta Timur, DKI Jakarta
Dijual Unit LRT City Ciracas Tower Azure lantai 29 No Unit 15 2 BR 2 Hai Elartizen Miliki hunian dengan konsep TOD Terbesar di Jak...
Proyek Giant Sea Wall Pantura Jawa menjadi sorotan tajam publik. Di satu sisi, pemerintah menekankan manfaat ekonominya. Namun di sisi lain, masyarakat dan pengamat memperingatkan konsekuensi sosial dan lingkungan yang sulit dibalikkan.
Jika Anda ingin mengetauhi informasi lebih lengkap tentang berbagai ide dan layanan properti bisa ditemukan melalui aplikasi dan website ini.