first-page
  • Candra Ferdika
  • 24 Juli 2025
  • 188

Tren Rumah Tapak Kembali Naik, Apartemen Mulai Tergeser

Dalam beberapa tahun terakhir, tren rumah tapak di Indonesia semakin meningkat. Banyak masyarakat beralih dari apartemen ke rumah tapak karena harga yang lebih terjangkau, ruang yang lebih luas, dan potensi investasi jangka panjang.

 Fenomena ini terjadi seiring meningkatnya kebutuhan hunian yang nyaman pasca-pandemi, serta pembangunan infrastruktur yang mempermudah akses ke kawasan pinggiran kota.

Tren Rumah Tapak Jadi Pilihan Utama

Meski apartemen sempat mendominasi pasar properti kota besar, kini rumah tapak kembali menjadi incaran utama. Bagi keluarga muda dan investor, rumah tapak dianggap lebih menguntungkan karena menawarkan kepemilikan tanah, ruang fleksibel, serta potensi kenaikan harga yang stabil.

Faktor Utama Kenaikan Tren Rumah Tapak

Tren Rumah Tapak Kembali Naik, Apartemen Mulai Tergeser

Dijual Unit LRT City Cibubur lantai 19 No. Unit 29 Tipe Studio

Jl. Kesuma Puri Raya , Depok, Jawa Barat

IDR 507 jt

Dijual Unit LRT City Cibubur lantai 19 No Unit 29 Tipe Studio Apartment Nempel Stasiun LRT Cibubur Cukup Booking 5jt Cicilan 2jt a...

Bisa Nego Dijual
Ads
  1. Kebutuhan Ruang Lebih Besar
    Banyak keluarga menginginkan halaman, ruang bermain, dan area kerja di rumah. Rumah tapak memenuhi kebutuhan tersebut dibandingkan apartemen yang memiliki ruang terbatas.
  2. Harga Kompetitif di Kawasan Penyangga
    Pengembang gencar membangun perumahan tapak di kawasan penyangga kota besar dengan harga yang relatif terjangkau, membuatnya lebih menarik bagi pembeli rumah pertama.
  3. Nilai Investasi Lebih Menjanjikan
    Tanah cenderung mengalami kenaikan harga lebih cepat dibandingkan unit apartemen. Bagi investor, rumah tapak menjadi pilihan aset jangka panjang yang lebih aman.

Apartemen Mulai Kehilangan Daya Tarik

Tren Rumah Tapak Kembali Naik, Apartemen Mulai Tergeser

Penjualan apartemen di kota besar seperti Jakarta dan Surabaya mengalami perlambatan. Banyak calon pembeli kini beralih ke rumah tapak, terutama karena alasan fleksibilitas, biaya, dan gaya hidup.

Penyebab Turunnya Minat pada Apartemen

Minat terhadap apartemen mulai menurun karena beberapa faktor yang memengaruhi keputusan pembeli. Apartemen dinilai kurang cocok bagi keluarga yang membutuhkan ruang luas atau area pribadi seperti halaman dan garasi, sehingga banyak yang beralih ke rumah tapak.

 Selain itu, biaya perawatan apartemen juga terbilang tinggi karena pemilik harus membayar service charge, biaya parkir, dan perawatan gedung, sehingga biaya bulanan terasa lebih berat. Perubahan gaya hidup pasca-pandemi turut mendorong pergeseran ini, karena semakin banyak orang mencari hunian dengan udara segar, area hijau, serta fleksibilitas desain yang sulit ditemukan di apartemen.

Berita Terkait

Dijual Rumah di Sentul City Tipe A No. 3 Perumahan Spring Valley

Spring Valley 5 No. 3

721,56 jt

Sentul City Perumahan Spring Valley Jl Spring Valley 5 No 3 Flat Posisi Std Luas Kavling 66 m2 Luas Bangunan 34 m2 Tipe Bangunan A...

Bisa Nego Dijual
Ads

Dijual Rumah di Spring Valley 7 Tipe B No. 9 Perumahan Sentul City

Spring Valley 7 No. 9

784,95 jt

Sentul City Perumahan Spring Valley Jl Spring Valley 7 No 9 Flat Posisi Std Luas Kavling 94 m2 Luas Bangunan 37 m2 Tipe Bangunan B...

Bisa Nego Dijual
Ads

Dijual Rumah di Sentul City Tipe B No. 23 Perumahan Spring Valley

Spring Valley 3 No. 23

726,27 jt

Sentul City Perumahan Spring Valley Jl Spring Valley 3 No 23 Flat Posisi Std Luas Kavling 72 m2 Luas Bangunan 37 m2 Tipe Bangunan ...

Bisa Nego Dijual
Ads