first-page
  • Ego
  • 08 July 2025
  • 131

Vape vs Rokok Mana yang Lebih Berbahaya bagi Kesehatan

Perdebatan vape vs rokok menjadi umum di kalangan pengguna baru maupun perokok aktif. Banyak yang berpikir vape lebih aman karena tidak menghasilkan asap seperti rokok konvensional. Namun, persepsi ini perlu ditinjau ulang dengan mempertimbangkan kandungan kimia dan dampak kesehatannya.

Baik vape maupun rokok sama-sama mengandung zat yang dapat merusak organ tubuh. Untuk memahami risiko masing-masing, penting membandingkan komponen, efek jangka panjang, serta potensi ketergantungan dari keduanya.

Kandungan Berbahaya dalam Vape vs Rokok

Vape vs Rokok Mana yang Lebih Berbahaya bagi Kesehatan

Rokok konvensional dikenal mengandung tar, karbon monoksida, arsenik, dan amonia. Zat-zat ini menyebabkan kerusakan paru, meningkatkan risiko kanker, dan memicu penyakit jantung. Tar yang menempel di paru-paru dapat menyebabkan sesak napas kronis dan memperburuk kondisi asma.

Sementara itu, cairan vape mengandung nikotin, propylene glycol, perasa buatan, dan senyawa seperti formaldehida serta diacetyl. Saat cairan ini dipanaskan, uap yang dihasilkan bisa menjadi racun jika terhirup dalam jangka panjang. Nikotin yang terdapat pada vape dapat menyebabkan ketergantungan layaknya rokok biasa.

Dijual Unit LRT City Royal Sentul Park Studio Plus Lantai 11 No 21

Jl. Sentul Raya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

IDR 588 M

Dijual Unit Apartment LRT City Royal Sentul Park Studio Lantai 11 No 21 Tower 1A Non Furnished Unit Kosongan Luas unit 27 50 m2 Ha...

Sale
Ads

Dampak Jangka Panjang 

Penggunaan rokok konvensional telah terbukti menyebabkan berbagai penyakit kronis. Selain kanker paru, zat kimia dari asap rokok dapat menembus pembuluh darah dan merusak sistem kardiovaskular. Risiko serangan jantung dan stroke meningkat seiring durasi merokok.

Sementara itu, pengguna vape juga menghadapi risiko iritasi saluran pernapasan. Beberapa kasus menunjukkan pengguna mengalami EVALI, yaitu cedera paru yang dikaitkan langsung dengan penggunaan produk vape. Selain itu, uap vape dapat menyebabkan batuk kronis, nyeri dada, dan sesak napas pada sebagian penggunanya.

Efek Vape pada Jantung dan Otak

Kandungan nikotin pada vape memicu peningkatan denyut jantung dan tekanan darah. Hal ini memberi tekanan tambahan pada jantung, yang berpotensi memicu gangguan irama jantung. Jika digunakan rutin dalam jangka panjang, risiko gangguan kardiovaskular bisa meningkat.

Paparan nikotin sejak usia muda dapat mengganggu perkembangan otak. Remaja yang menggunakan vape cenderung mengalami gangguan konsentrasi, kesulitan mengendalikan emosi, dan penurunan daya ingat. Hal ini karena nikotin memengaruhi sistem saraf pusat yang masih berkembang.

Related News

Dijual Unit LRT City Ciracas Tower Azure lantai 23 No. Unit 51 2 BR-2

Jalan Pengantin Ali, RT 04/RW 06, Jakarta Timur, DKI Jakarta

IDR 1,478 B

Dijual Unit LRT City Ciracas Tower Azure lantai 23 No Unit 51 2 BR 2 Hai Elartizen Miliki hunian dengan konsep TOD Terbesar di Jak...

Negotiable Sale
Ads

Dijual Unit LRT City Tower Azure lantai 29 No. Unit 19 2 BR Corner

Jalan Pengantin Ali, RT 04/RW 06, Jakarta Timur, DKI Jakarta

IDR 1,211 B

Unit LRT City Ciracas Tower Azure lantai 29 No Unit 19 2 BR Corner Apartemen strategis di LRT City Ciracas yang nempel dengan stas...

Negotiable Sale
Ads

Dijual Unit LRT City Tower Azure lantai 22 No. Unit 40 2 BR Corner

Jalan Pengantin Ali, RT 04/RW 06, Jakarta Timur, DKI Jakarta

IDR 1,211 B

Unit LRT City Ciracas Tower Azure lantai 22 No Unit 40 2 BR Corner Apartemen strategis di LRT City Ciracas yang nempel dengan stas...

Negotiable Sale
Ads