3. Menggunakan Jalur Terpisah untuk Perangkat Berdaya Besar
Perangkat seperti AC, pompa air, atau pemanas air sebaiknya memiliki jalur listrik sendiri. Hal ini mencegah gangguan pada perangkat lain jika terjadi lonjakan daya.
4. Melakukan Grounding
Grounding bertujuan menyalurkan arus listrik berlebih ke tanah untuk menghindari sengatan listrik. Teknik ini juga melindungi peralatan elektronik dari lonjakan tegangan mendadak.
5. Menggunakan Steker Berkualitas
Steker berkualitas mencegah arus listrik tidak stabil yang dapat merusak perangkat elektronik. Steker dengan bahan berkualitas rendah berisiko meleleh dan menyebabkan kebakaran.
6. Memilih Kabel Standar SNI
Kabel berstandar SNI menjamin keamanan dan kualitas dalam instalasi listrik rumah. Beberapa jenis kabel yang memenuhi standar ini adalah NYA, NYM, NYAF, dan NYY.
Dijual Unit Apartment Gateway Park Apartment (Studio 3) Lantai 2
Jln. Kapin Raya, Bekasi, Jawa Barat
LRT City Jatibening Gateway Park Type 2 BR 5 No Unit 40 View North Pool Gateway Park merupakan Kawasan hunian masa depan dengan ko...
7. Mengecek Instalasi Secara Berkala
Pemeriksaan instalasi listrik dilakukan minimal setiap lima tahun untuk memastikan kondisi kabel masih baik. Jika ditemukan kabel yang mengeras atau terkelupas, segera ganti dengan kabel baru.
Pemilihan jenis kabel listrik yang tepat sangat penting dalam instalasi listrik rumah. Setiap jenis kabel memiliki spesifikasi dan fungsi yang berbeda. Dengan memahami karakteristik kabel, pengguna dapat menghindari risiko korsleting atau kerusakan instalasi listrik. Selain itu, perawatan berkala juga perlu dilakukan agar instalasi listrik tetap aman dan berfungsi optimal.