Rumah gaya Eropa selalu menjadi favorit di Indonesia. Sebuah Rumah Gaya Eropa terlihat mewah, klasik, dan megah. Karena itu, banyak orang menganggapnya sebagai tanda kesuksesan. Namun, membangun Rumah Gaya Eropa di negara tropis seperti Indonesia memiliki tantangan tersendiri.
Artikel ini akan membahas lengkap lima jenis Rumah Gaya Eropa yang paling terkenal. Pembahasan akan dimulai dari ciri khasnya sampai mana yang paling cocok untuk cuaca di sini. Yuk, kita cari tahu mana yang paling pas untuk jadi rumah impian Anda!
1. Rumah Gaya Eropa Tudor

Gaya Tudor berasal dari zaman dulu di Inggris. Desain Rumah Gaya Eropa ini kelihatan kuat, megah, dan suasananya hangat seperti di dalam sebuah kastil.
Ciri Khas Utama:
Dijual Apartment Saffron Noble Sentul City Lantai 32 Unit 36 Suite A
Jl. MH. Thamrin No.63, Sentul City, Kabupaten Bogor, Jawa Barat
Dijual Apartment Saffron Noble Sentul City Lantai 32 No unit 36 Suite A Tower pertama draped 4 tower Saffron Residence di CENTERRA...
- Dinding dengan Hiasan Kayu (Half-Timbering): Ini adalah ciri khas utamanya. Balok-balok kayu berwarna gelap menghiasi dinding luar yang warnanya terang.
- Atap yang Tinggi dan Bersusun: Bentuk atapnya tinggi dan kompleks. Para perancang aslinya membuat desain ini agar tahan salju dan hujan deras.
- Dinding Bata dan Batu: Seringkali, lantai bawah atau bagian tertentu menggunakan dinding bata atau batu yang tidak ditutupi plester untuk menambah kesan kuat.
Penyesuaian di Indonesia: Di Indonesia, orang kebanyakan hanya meniru penampilan Rumah Gaya Eropa Tudor. Mereka menghiasi dinding luar dengan kayu agar terlihat mirip gaya Tudor, meskipun struktur utamanya tetap beton. Tantangannya adalah atap yang tinggi dan gelap mudah menyerap panas, sehingga rumah bisa terasa lebih gerah.
2. Rumah Gaya Eropa Victoria

Gaya ini berasal dari zaman Ratu Victoria di Inggris dan terlihat sangat mewah. Prinsip Rumah Gaya Eropa Victoria adalah "semakin ramai semakin bagus". Oleh karena itu, setiap sudut rumahnya penuh dengan hiasan dan ukiran.
Ciri Khas Utama:
- Bentuk Tidak Sama Sisi: Para perancang sengaja membuat bangunannya tidak simetris dan sering menambahkan menara kecil.
- Ukiran "Gingerbread": Ini adalah sebutan untuk ukiran kayu yang sangat rumit dan cantik di bagian atap dan teras.
- Warna-warni: Biasanya, gaya ini memakai banyak warna cat yang cerah dan mencolok untuk menonjolkan setiap ukirannya.
Penyesuaian di Indonesia: Gaya ini adalah yang paling sulit untuk disesuaikan. Interior aslinya yang tertutup, gelap, dan memiliki banyak sekat sangat tidak cocok untuk cuaca panas dan lembap di sini. Jika ingin mengadopsinya, orang biasanya hanya meniru hiasan luarnya. Sementara itu, bagian dalam rumah harus diubah total agar lebih terbuka dan terang.