Lonjakan Permintaan Properti Hijau
Di Indonesia, permintaan terhadap properti hijau juga mengalami lonjakan. Pada kuartal keempat tahun 2023, sebanyak 54% bangunan grade A di Jakarta sudah bersertifikat hijau. Ini menunjukkan bahwa transformasi bangunan lama menjadi properti yang lebih berkelanjutan menjadi prioritas untuk memenuhi tuntutan pasar yang semakin sadar akan keberlanjutan.
Bahkan, perusahaan-perusahaan di Indonesia mulai mengadopsi strategi keberlanjutan dengan memanfaatkan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) untuk memantau data lingkungan. Dengan demikian, memperoleh aset properti yang berkelanjutan akan menjadi kompetitif, dan kerjasama antara pemilik properti dan penghuni menjadi kunci dalam mencapai tujuan bersama.
Transisi ke energi terbarukan, perhatian pada desain bangunan interior, penggunaan teknologi untuk pengelolaan kinerja bangunan hijau, dan kerjasama antara pemangku kepentingan akan menjadi faktor kunci dalam mencapai tujuan keberlanjutan di masa depan. Indonesia, dengan lonjakan permintaan properti hijau, menjadi salah satu contoh bagaimana pasar properti mulai bergerak menuju arah yang lebih berkelanjutan.
Jl. Pengantin Ali , Jakarta Timur, DKI Jakarta
Apartemen Strategis di LRT City Ciracas yang nempel dengan stasiun LRT Ciracas LRT City Ciracas Tower Azure lantai 29 No Unit 27 2...